Usaha Tani Padi (Oryza sativa L.) dalam Perspektif Kelembagaan Adat: Peran Komunitas Buluttana di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Majdah M. Zain, Fitrianti Fitrianti, Helda Ibrahim, Awaluddin Yunus

Abstract


This study aims to explore more deeply how the structure and role of Buluttana customary institutions can adapt to existing social, economic, and policy changes, and find solutions that can strengthen the sustainability of their agricultural management amidst globalization and modernization. The type of research is qualitative descriptive, with a historical approach. The source of research data is primary data, namely data sourced from the results of observations, interviews and documentation from customary leaders, community leaders, and the community in Buluttana, Secondary data is data that the author obtained through reading and literature, as well as other information related to this research and using purposive sampling techniques. Data collection methods were obtained using interview methods, observation, documentation, literature studies, and the use of questionnaires. Respondents in this study were 60 farmers. The results of the study showed several substantive things, namely that the determination of planting time in Buluttana traditional farming begins with holding a deliberation, land processing is carried out by mutual cooperation using agricultural tools in the form of hoes and small tractors (dragonfly tractors), seed selection is carried out through a selection process involving traditional elders or senior farmers, Buluttana traditional communities rely more on natural fertilizers sourced from the surrounding environment, such as manure, straw ash, rotten leaves and compost that are processed traditionally, irrigation water management is not only technical, but also social and spiritual through the existence of traditional figures called pinati, determination of harvest time is based on observations of the ripeness of rice grains, which is usually carried out by experienced farmers or traditional figures and the majority of the rice harvest is stored for personal consumption where only a small portion is sold to the local market or through informal channels such as barter or sold to neighbors and relatives. The conclusion of this study is that the rice farming pattern in the Buluttana traditional community shows the full involvement of all respondents in every stage of agricultural activities as a whole..

Keywords


Buluttana Tradition, Farmers' Enterprise Institutional,

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M., & Wais, K. (2022). Sistem Pertanian Berkelanjutan di Komunitas Adat Buluttana: Perspektif Kearifan Lokal. Jurnal Pertanian Sosial, 11(1), 44-59.

Adnan, M. (2020). Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Sulawesi Selatan. Makassar: Pustaka Makassar

Ali, S., & Sari, N. (2020). Peran Lembaga Sosial dalam Pengelolaan Tanaman Padi di Komunitas Adat Buluttana. Jurnal Sosial dan Budaya, 7(2), 91-103.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). (2020). Policy Brief Kab. Gowa-Final-EditAR.

Andrian, A., & Yuliana, M. (2021). Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Masyarakat Adat: Teori dan Praktik. Jurnal Pengembangan Sosial, 14(3), 255-269

Arifi, et al. (2021). Analisis Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Fisika terhadap Konsep Fisika pada Alat Pertanian Cangkul. OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1), 88–97.

Awalina, R. (2024). Harmonisasi Rasionalitas dan Kearifan Lokal dalam Manajemen Sistem Irigasi. Langgam.id.

Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA). (2023). Registrasi Wilayah Adat di Sulawesi Selatan

Badan Pusat Statistik Kab. Gowa (2023). Tinggimoncong dalam Angka. BPS Gowa

Damanik, R. (2021). Peran Kelembagaan Adat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Sulawesi Selatan: Studi Kasus Komunitas Adat Buluttana. Jurnal Sosial dan Ekonomi Pembangunan, 23(3), 150-163.

Fadli, A., Abdullah, S., & Rizal, T. (2023). Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Komunitas Adat Buluttana. Jurnal Kearifan Lokal, 12(3), 213-225.

Fadli, M., & Purnama, D. (2020). Peran Komunitas Adat dalam Keberlanjutan Pertanian Padi: Studi Kasus di Sulawesi Selatan. Jurnal Agribisnis Indonesia, 12(3), 250-265.

Farid, H. (2002). Adat dan Kapitalisme Lokal. Jakarta: Yayasan Interseksi.

Goali, A., Boceng, A., & Nuryanti, D. M. (2024). Peran Adat dalam Peningkatan Produksi Tanaman Padi di Komunitas Adat Makawa Desa Siteba Kab. Luwu. Agrovital: Jurnal Ilmu Pertanian, 9(2), 158–163

Harsono, B., & Rasyid, R. (2022). Tantangan dan Peluang Pengelolaan Agribisnis Berbasis Kearifan Lokal di Sulawesi Selatan. Jurnal Sumber Daya Alam dan Sosial, 19(1), 95-110.

Hasan, N. (2023). Pengaruh Agribisnis terhadap Pembangunan Ekonomi dan Sosial di Kabupaten Gowa. Jurnal Pembangunan dan Ekonomi Lokal, 15(2), 118-132

Hayat, M., Satino, S., & Adila, V. M. (2025). Kajian Perencanaan Wilayah Berbasis Kearifan Lokal untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 4(2), 1941–1955.

Helda Ibrahim , Majdah M.Zain Ade Sugiarti , Awaluddin Rauf (2017) Profil Wilayah Dan Karakteristik Pengrajin Dalam Pemanfaatan Kerajinan Sutera Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Wajo Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.

Ibrahim, (2018) Adak Sampulonrua (Studi Falsafah Hidup Masyarakat Muslim Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa). Fakultas Usuludddin, Filsafat dan Politik UIN Alaudddin Makassar

Ida Rosada, Farizah Dhaifina Amran, Nurul Azizah (2022) Persepsi dan Motivasi Petani Terhadap Kearifan Lokal Dalam Berusaha Tani Padi (Studi Kasus Kearifan Lokal Mappalilidi Desa Manakku, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan), Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia. Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 22Nomor 3, Hal.487-499,September-Desember 2022

Lika Restianingrum, Satria Putra Utama, Agung Tri Susilo, Emlan, (2025). Efektivitas Pengelolaan Irigasi Oleh Kelompok Tani Padi Sawah di Kota Bengkulu, Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Indonesia. Jurnal MeA (Media Agribisnis), 10(1), April 2025, pp.94-103

Muhammad Zulfikar Syahrul. Dkk. (2017). Buttana Kampung Berada. Pusaka Almaida

Niswatul Khasanah. (n.d.). Penanaman Padi Secara Tradisional. 2022

Pratama, M. R., & Rengko, S. H. (2025). Pemanfaatan Feses Sapi sebagai Pupuk Kompos di Desa Mangepong, Kabupaten Jeneponto. Bambu Laut: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 32–36.Jurnal Unhas

Pratiwi, N., & Suwardji. (2023). Praktek Pertanian Cerdas dengan Kearifan Lokal Berbasis Agroekologi untuk Mengatasi Perubahan Iklim di Indonesia. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(1), 398–403.

Putra, Nur Sandika Setia (2017) Makna Tradisi Assaukang pada Masyarakat Kelurahan Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Pupuk Kaltim. (2024). Dukung Pertanian Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Gagas Program PKT Berseri di Gowa, Sulsel. Retrieved from https://www.pupukkaltim.com/public/id/news-detail/dukung-pertania berkelanjutan-pupuk- kaltim-gagas-program-pkt-berseri-di-gowa-sulsel

Rizki Gemala Busyra, (2022), Dampak Penggunaan Jenis Pupuk Terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah

di Kabupaten Batanghari, Program Studi Agribisnsi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari, Jurnal MeA (Media Agribisnis), 7(2), Oktober 2022, pp. 124-131.

Rohman, A., Satria, A., & Andayani, M. (2021). Kelembagaan Adat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam: Perspektif Sosial dan Lingkungan. Jurnal Kearifan Lokal, 7(2), 88-102

Safri. (2024). Kearifan Lokal Adat Sampulo Rua Buluttana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa (Suatu Tinjauan Teologis). Skripsi, UIN Alauddin Makassar.

Salim, U., Hasan, A., & Tanri, A. (2024). Penguatan Kelembagaan Adat dalam Agribisnis Berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan, 18(4), 210-225.

Santoso, H. (2023). Kelembagaan Adat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam: Studi tentang Keberlanjutan dan Tantangan Modernisasi. Jurnal Sosial dan Ekonomi, 18(4), 134-148.

Santosa, R., Wahyuni, P. R., Hamzah, A., & Hermanto, B. (2024). Pengembangan Produk Agribisnis Unggulan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Batuputih Laok, Kabupaten Sumenep. Karya Nyata: Jurnal Pengabdian

Setiawan, E., & Haryanto, P. (2020). Tantangan dan Peluang Kelembagaan Adat dalam Pengelolaan Pertanian di Era Globalisasi. Jurnal Agribisnis dan Kebijakan, 18(1), 45-59.

Sitti Rosdiana (2017) Adat dan Kekuasaan (Studi Terhadap Relasi Masyarakat Adat dan Pemerintah di Kelurahan Bulutana Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa)

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprapto, B., Hidayat, T., & Sari, I. (2023). Transformasi Agribisnis Padi di Sulawesi Selatan: Antara Modernitas dan Tradisi. Jurnal Pertanian dan Teknologi, 10(2), 175-189.

Toko Usaha Pertanian. (2024). Manfaat Traktor Capung Di Berbagai Lahan Dan Kebutuhan.

Widyanti, M. (2022). Adaptasi Kelembagaan Adat terhadap Perubahan Sosial dan Lingkungan: Studi Kasus di Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.Dinas Pertanian dan ketahanan pangan kota Jambi. 2021. Lahan Pertanian di Kota Jambi Menyusun Drastis. http://dpkp.jambikota.go.id/lahan-pertanian-di-kota-jambi-menyusut-drastis/. Diakses tgl. 14 Maret 2021.




DOI: http://dx.doi.org/10.33087/mea.v10i2.307

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal MeA (Media Agribisnis) Published by Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Batanghari
Adress: Fakultas Pertanian, Jl.Slamet Ryadi, Broni-Jambi, Kec.Telanaipura, Kodepos: 36122, email: meafpubr@gmail.com, Phone: 0741-60103


Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.